Personal News Magazine - Harga beras di beberapa pasar Tradisional di Kota Bandung mulai kembali menuju normal, menyusul penurunan harga pada beberapa jenis beras. Bahkan saat ini beberapa komiditas kebutuhan pokok masyarakat pun mengalami penurunan.
"Saat ini ada beberapa jenis beras yang harganya sudah mengalami penurunan. Terutama untuk beras kelas super. Seperti halnya, rojolele, pandanwangi, dan jembar wangi," jelas Topan Nugraha pedagang beras di Pasat Kosambi Bandung, Jumat (20/4/12).
Dikatakannya, penurunan harga beras sendiri sudah berjalan sejak 2 minggu lalu, dimana penurunannya berlaku secara bertahap dengan rata rata penurunan Rp 100-Rp 200/kg.
Sehingga saat ini beras rojolele yang semula harganya mencapai Rp 9500/kg kini turun Rp 500 menjadi Rp 9.000/kg. Begitu juga dengan beras pandan wangi yang turun sekitar Rp 700/kg dari Rp 10.000/kg menjadi Rp 9.300/kg dan beras jembar wangi turun Rp 500, dari Rp 9.500 menjadi Rp 9.000/kg.
Tidak hanya itu saja beras di kelas medium pun mengalami penurunan, hanya saja penurunanya masih relatif kecil dan hanya mencapai sekitar Rp 100/kg, dari Rp 7600 menjadi Rp 7500/kg.
"Penurunan harga sekarang ini sepertinya dipengaruhi oleh panen raya di beberapa daerah, sehingga persediaan beras pun cukup melimpah dan membuat harga pun menjadi turun. Apalagi saat ini kondisi cuaca pun cukup mendukung," katanya.
Meski harga beras mengalami penurunan, lanjutnya, namun hal tersebut tidak mempengaruhi permintaan. Bahkan untuk beras jenis medium sendiri yang saat ini harganya Rp 7500/kg cenderung berkurang.
"Sekarang ini masyarakat Kota Bandung lebih mementingkan beras dengan kualitas bagus walaupun dengan harga yang lebih mahal. Sehingga mereka pun memilih beras kelas super. Hal itu pun membuat permintaan beras medium berkurang karena memang kualitasnya kurang," katanya.
Tidak hanya beras, saat ini beberapa harga kebutuhan pokok pun mulai mengalami penurunan harga. Seperti harga daging ayam dan sayuran. Saat ini harga daging ayam mencapai sekitar Rp 24.000/kg, padahal beberapa hari lalu harganya masih mencapai Rp 25.000-Rp 26.000/kg.
"Akhir akhir ini harga daging ayam memang mengalami penurunan, karena saat ini pasokannya cukup banyak," jelas Sopyan, pedagang daging ayam di pasar Kosambi Bandung.
Hal senada pun diungkapkan Sodikin pedagang daging ayam di pasar cihaur geulis bandung. Menurutnya saat ini harga daging ayam mulai mengalami penurunan. Pihaknya berharap harga daging ayam terus mengalami penurunan dan kembali pada kondisi harga normal.
"Kita harapkan harganya bisa normal kembali, sehingga bisa mendongkrak permintaan," katanya.
Sementara itu untuk komoditas sayuran, Hj.Popon Maryani Pedagang Sayuran di pasar Kosambi mengatakan, akhir akhir ini harga sayuran cenderung mengalami penurunan.
Seperti halnya Cabe merah tanjung, TW dan keriting, semula harganya mencapai Rp 40.000/kg namun sekarangini harganya mencapai Rp 24.000/kg.
Begitu juga dengan harga Cabe rawit merah dari yang semula harganya Rp 50.000/kg menjadi Rp 35.000/kg. Bahkan wortel pun turun harganya dari Rp 8000 menjadi Rp 5000/kg.
"Penurunan ini sepertinya dipengaruhi oleh cuaca yang mulai membaik, sehingga barang pun melimpah dan membuat harganya menjadi turun," katanya.
Sementara itu untuk komoditas telur ayam mengalami peningkatan Rp 1000/kg. Dari yang semula harganya Rp 13.000/kg menjadi Rp 14.000/kg.
"Selain itu harga telur bebek pun naik dari Rp 1500/butir menjadi Rp 1750/butir. Namun untuk telur ayam kampung kenaikannya kecil hanya Rp 100/butir dari Rp 1300 menjadi Rp 1400/butir," katanya.