Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Kemaren pas diperpustakaan kampus, saya tak sengaja membaaca koran yang isinya tentang dua orang master korupsi, yaitu "Yth Bapak Gayus Tambunan" dan "Yth Bapak Muhammad Nazaruddin".
Saya fikir tak ada salahnya jika saya membuatkan puisi spesial untuk dua Bapak "Yth" itu..
Tulisan sederhana ini kusebut dengan puisi
Puisi yang kutulis spesial untuk master korupsi
Semoga dapat membantu pak polisi
Agar dapat meringkus para master korupsi
Wahai para master korupsi...
Kalian tahu?
Rakyat kecil saat ini banyak yang tak punya nasi..
Banyak bayi-bayi calon pemmpin bangsa yang
Busung lapar karena kurang gizi
Rakyat kecil tak bisa hidup enak dinegeri sendiri.
Kalo sudah begitu..
Apa yang dapat mereka lakukan?
Kecuali hanya bisa berharap mendapat bantuan..
Bantuan yang bisa membuat hidup mereka lebih berarti
Master korupsi..
Sadar dong....!!
Kalo kalian gag sadar, semoga dimakan grandong.
Liat itu Bapak Gayus Tambunan!
Dia itu bisa menggenggam rupiah sampai milyaran
Dia juga hebat dalam hal penyamaran
Hingga membuat aparat klabakan
Pun kalo dia mau,
Dia bisa membeli blogger.com buat gaya-gaya-an
Untung saja dia sudah diamankan
Meski sampai sekarang kasusnya belum terselesaikan..
Oh...Bapak Gayus Tambunan..
Sangat tidak pantas bila engkau dijadikan suri tauladan..
Bapak Muhammad Nazaruddin malah juga ikut-ikutan
Pembangunan wisma atlit dijadikan sasaran
Ya sudah..dengan mudahnya dia memiliki milyaran
Bapak Muhammad Nazaruddin...
Ingatkah engkau???
Mau disembunyikan dimanapun pasti akan kecium juga..
Sama dengan bangkai..
Meskipun pandai melompat, toh akhirnya jatuh juga..
Itulah tupai..
Semoga kasusnya cepat selesai
Agar engkau bisa hidup damai..
Indonesiaku..
Kau memang sagat kaya..
Tapi aku selalu berdo'a
Semoga kau cepat miskin..
Miskin dari para koruptor, Amin..
Alhamdulillah.. Selesai juga akhirnya puisi ini.
Bagus kan pembaca puisi saya?
"Ya, bagus gag bagus yang penting sudah mencoba"
Itu sih pendapat adek saya.
Gimana menurut sahabat pembaca?
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar