Sabtu, 06 Agustus 2011

RAMADHAN..Syetan Diikat, Kok Dosa gak Berhenti?


Assalamu'alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah..Sampai sekarang kita masih bisa melaksanakan kewajiban kita sebagai umat muslim dibulan ramadhan ini dengan menunaikan ibadah puasa. Semoga Allah selalu menilai segala aktifitas kita dengan ibadah. Amin...
Mumpung masih bulan ramadhan tak salah jika saya menulis sedikit tentang bulan yang diagungkan ini., Saya mengutip satu hadits dibawah ini: 
Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkati. Di dalamnya Allah mewajibkan kepadamu Ibadah Shiyam; pada bulan ini dibuka pintu-pintu syurga, ditutup pintu-pintu neraka, dan diikat syetan-syetan; juga terdapat pada bulan ini satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barang siapa yang tidak memperoleh kebaikan pada bulan Ramadhan sungguh dia terhalang dari kebaikan. ( H. R. Imam Ahmad)
Terbersit dalam fikiran saya kalau memang syetan-syetan diikat, tepi kenapa dosa kok gak berhenti? dan kenapa kemaksiatan masih merajalela? Bingung juga saya fikir, tapi alhamdulillah akhirnya saya temukan jawabannya.
Ternyata syetan bukanlah nama satu species (jenis makhluq) tapi nama sifat, adapun pelakunya bisa siapa saja, bisa lelaki bisa perempuan, bisa manusia bisa juga jin. Syetan berasal dari kata Syathona, artinya menyimpang dan membuat jauh. Jadi siapa saja yang mengajak untuk menyimpang dan menjauh dari ketaatan terhadap Allah dan Rosul-Nya maka dia adalah syetan, baik yang tidak kelihatan (jin) maupun yang nampak di depan mata (manusia).
Adanya dua jenis syetan ini dengan jelas disebutkan di dalam Al Quran: 
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (Q.S. 6 : 112)
Nah pada bulan Ramadhan jenis syetan yang diikat adalah syetan dari jenis Jin, sebagaimana disebutkan dalam satu riwayat: 
Pada bulan (Ramadhan) ini para jin yang jahat diikat maka mereka tidak bebas bergerak seperti pada bulan lainnya. (H.R. Ahmad)
Adapun syetan dari kalangan manusia tidak disebutkan akan diikat, karena itu pengendalian dirinya diserahkan kepada manusia sendiri. Apakah disaat ketidak hadiran syetan jin itu manusia akan memanfaatkan peluang ini untuk memperbaiki diri, atau justru manusia sendiri yang 'acting' jadi syetan? Bulan ramadhan tidak ada syetan jin yang memanipulasi hati kita, jadi kalau hari ini kita tidak khusyu' sholat, bukan karena digoda syetan, tapi itulah keadaan real hati kita, sebelas bulan jadi sarang syetan, sampai sampai tanpa syetan pun otomatis tidak khusyu'..hehehe
Di luar Ramadhan, kalau kita marah marah, ngambek tanpa alasan, sumpah serapah dll kita bisa berkilah bahwa kita sedang khilaf tergoda syetan hingga marah-marah seperti itu. Tapi kalau bulan ramadhan kita marah marah, memang kita sedang "acting jadi syetan", saking seringnya ikut instruksi syetan, sampai tanpa setanpun otomatis kita mengambil track yang dikehendaki syetan saat hati lagi kesel.
Dibulan Ramadhan inilah saatnya kita menghapus semua bekas-bekas godaan syetan itu, sehingga selesai ramadhan kita bersih dari semua bekas-bekas dosa, diampuni segala kesalahan dan lebih siap menghadapi godaan dan terjangan syetan dibabak peperangan baru berikutnya, :-)  hingga sebelas bulan menjelang ramadhan yang akan datang. Semoga selepas Ramadhan kita tidak jadi bulan bulanan syetan lagi, tapi kita lah yang menjadi pemenang pertempuran dengan syetan tersebut, Aamien ya Robbal 'Alamien..
Semoga bermanfaat..
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar